Selasa, 20 Februari 2024

Tenaga Pembentuk muka bumi (Endogen)


Macam-macam Bentuk Muka Bumi Sebagai Akibat Tenaga Endogen (Proses Tektonisme, Vulkanisme, dan Seisme)

A.  Tenaga Edogen : tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari dalam bumi.
Tenaga Endogen terdiri dari 3 jenis yaitu : Tektonisme, vulkanisme, dan Seisme

1.  Tektonisme / Diatropisme / Tektogenesa: yaitu gerakan kulit bumi secara mendatar maupun vertikal.
Akibat tektonisme ada dua macam yaitu: Epirogenetik dan Orogenetik
a.    Gerakan Epirogenetik ( tenaga pembentuk benua)
Gerakan ini berlangsung relatif lama, dan meliputi daerah yang luas
Epirogenetik Positif : Laut seolah-olah naik karena daratan turun
Gambar:
Contoh epirogenetik Positif : Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur, Turunnya muara sungai Mississipi (USA)


Epirogenetik Negatif : Laut seolah-olah turun karena daratan naik
GambarContoh: Naiknya P. Timor dan P. Buton (sulawesi), naiknya dataran tinggi Colorado (USA) Naiknya P. Simeulue (Sumatera)

b.    Gerakan Orogenetik (Tenaga Pembentuk Gunung)
Gerakan ini relatif cepat. Gerakan vertikal dan horisontal ini menyebabkan terjadinya dislokasi (pergeseran kulit bumi) sehingga menyebabkan terjadinya lipatan maupun patahan.

Gambar jenis-jenis lipatan

Gambar jenis-jenis patahan



2.  Vulkanisme : yaitu peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas magma di dalam bumi.
Gunung api berdasarkan bentuknya:
a.  Gunung api berbentuk Maar
Terbentuk akibat satu kali letusan (eksplosif) cukup besar dan dapur magma dekat dengan permukaan bumi
Contoh : G. Api lamongan (Jawa timur ), Peg. Eifel (perancis)

b.  Gunung api berbentuk kerucut / strato
Bentuknya seperti kerucut, terjadi karena letusannya meleleh (efusi) berkali-kali dari bahan kental sehingga berlapis-lapis dan makin tinggi.
Sebagian besar gunung di Indonesia berbentu strato ini.

c.   Gunung api berbentuk Perisai / tameng/ aspit
Bentuknya seperti perisai, terjadi karena bahan letusan sangat cair sehingga meleleh sangat landai antara 1 - 100
Contoh : G. Mauna Loa dan Kilanca di Hawaii

Gunung api berdasarkan berdasarkan Aktivitasnya:
a.  Gunung aktif: yaitu gunung yang masih aktif, selalu mengeluarkan asap, dan sering menimbulkan gempa
b.  Gunung mati ; Gunung yang tidak meletus lagi. Contoh G. Sumbing, G. Lawu, G. Patuha
c.   Gunung istirahat: gunung yang sewaktu-waktu masih bisa meletus kemudian istirahat kembali dalam waktu lama. Contohnya G. Kelud, G. Cermai.

Gunung berdasarkan Tipe Erupsi (letusannya)
a.  Tipe Perret : Erupsi mengeluarkan  bahan-bahan yang disemburkan hingga ketinggian 80 Km ke udara, lawanya cair, tekanan gas sangat tinggi, dapur magma sangat dangkal/ dekat dg permukaan bumi.
Tipe ini paling berbahaya, sehingga ketika terjadi erupsi hampir seluruh badan gunung hilang karena disemburkan ke udara
Contoh: hanya ada 2 di dunia G. Vesuvius (Italia) dan Karakatau (Indonesia)
b.  Tipe Merapi : bahan yang dikeluarkan Lava kental, demikian kentalnya sehingga menyumbat kawah, maka ketika sumbat kawah pecah mengakibatkan terjadinya awan panas yg dikenal dengan nama “Wedus Gembel” / gloedlawine :
Contoh : G. Merapi di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah
c.   Tipe Stromboli : saat erupsi mengeluarkan lava berirama 5 menit sekali. Lavanya sangat cair,dapur magma dangkal, namun tekanan gas sedang
Contoh: G. Stromboli (Italia) , G. Raung (Jawa Timur)
d.  Tipe Vulkano kuat : Menyemburkan hujan abu sangat tinggi.
Contoh : G. Etna (Italia)
Tipe Vulkano lemah : mengeluarkan asap abu
Contoh : G. Bromo, G. Semeru
e.  Tipe pelee : Mirip seperti tipe merapi ,membentuk sumbat kawah dan memencarkan awan panas. Bedanya : merapi tekanan gasnya rendah dan dapur magmanya sangat dangkal, sedangkan Pelee Tekanan gasnya sangat tinggi dan dapur magmanya dalam.
f.   Tipe St Vincent

Gunung api berdasarkan Bentuk Lubang Erupsinya
a.  Erupsi Sentral : Magma keluar melalui satu saluran magma/ satu lubang kawah
b.  Erupsi Linier : Magma keluar melalui retakan kulit bumi/ patahan sehingga membentuk deretan pegunungan
c.   Erupsi Areal : dapur magma sangat dekat dengan permukaan bumi sehingga kulit bumi menjadi gosong

Gunung berdasarkan bahan-bahan yang di ledakkan:
Antogen : bahan yang diledakkan berasal dari magma saja
Alogen : bahan yang diledakkan selain dari magma juga dari material disekitar kawah

Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh Vulkanisme:
a.  Bahan Padat (efflata).
Bom (batu-batu besar), lapili (kerikil), pasir, debu, dan batu apung
b.  Bahan Cair :
-  Lava : Magma yang telah keluar
-  Lahar panas : Lava panas bercampur air
-  Lahar dingin : Lava yang telah dingin di puncak gunung, ketika hujan mengalir kebawah
-  Geyser : yaitu mata air yang memancarkan air panas secara periodik.
Contoh : geyser di Yellow Stone Park (USA)
-  Makdani : Mata air mineral. Ciater, Guci
c.   Bahan Gas ( ekshalasi )
-  Solftar (H2S) : Gas Belerang
-  Fumarol (H2O): Uap air
-  Mofet (CO)
-  Awan panas

Tidak semua magma dapat keluar ke permukaan bumi ada juga yang membeku di dalam bumi menjadi batuan beku dalam . Peristiwa ini disebut Intrusi Magma/ Platonisme
Jenis-jenis dan bentuk Intrusi Magma.


Dampak positif Vulkanisme
1.   Menyuburkan tanah. Abu vulkanik akan lapuk menjadi tanah Vulkanik yang subur
2.   Mendekatkan bahan tambang ke permukaan bumi
3.   Gunung menjadi daerah penangkap hujan
4.   Menjadi daerah wisata, dan perkebunan
5.   Dll

Dampak Negatif Vulkanisme.
Menyebabkan terjadinya bencana berupa gempa, awan emulsi/awan panas, dan letusan
Ada beberapa cara untuk mengurangi bahaya letusan gunung api,antra lain:
1.  Membuat kanal-kanal utuk mengalirkan lava ketika terjadi letusan (khusus utk tipe letusan effusif)
2.  Membuat terowongan-terowongan air pada kepundan yang berdanau
3.  Mendirikan pos pengamatan gunung api
4.  Mengungsikan penduduk dari daerah bahaya


3.  Seisme / Gempa Bumi.
-      Seisme/gempa adalah getaran permukaan bumi disebabkan tenaga dari dalam bumi.
-     Pusat gempa di dalam bumi disebut Hiposentrum, sedangkan pusat gempa di permukaan bumi disebut episentrum
-     Alat pengukur gempa : seismograf (horisontal maupun vertikal), kekuatan gempa dinyatakan dalam satuan Skala richter
-     Gempa yang intensitasnya dapat diketahui tanpa menggunakan alat disebut Macroseisme, sedangkan gempa yang intensitasnya kecil dan tidak dapat dirasakan disebut Microsisme
-     Isoseista : adalah garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang terkena gempa dengan kekuatan sama
-     Homoseista : adalah garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang terkena gempa Primer pada saat yang sama
-     Berdasarkan penyebabnya gempa dibedakan menjadi 3
1.  Gempa tektonik : disebabkan oleh tenaga tektonisme (pergeseran kerak/kulit bumi. Gempa ini paling berbahaya karena meliputi kawasan yang luas
2.  Gempa Vulkanik: gempa yang disebabkan aktivitas magma
3.  Gempa runtuhan/ terban: disebabkan karena tanah runtuh / longsor.
-      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar