Selasa, 03 November 2020

Usaha - Usaha Mempertahankan Kemerdekaan


Kronologi perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan Kemerdekaan
Di awal Kemerdekaan Indonesia harus berjuang keras untuk mempertahankan kemerdekaan baik dari gangguan keamanan dalam negeri maupun dari  Belanda yang ingin berkuasa kembali.
Indonesia menempuh dua cara perjuangan :
1.    Konfrontasi  /fisik / perjuangan bersenjata
2.    Diplomasi :Melalui perundingan antara Indonesia Belanda, maupun melalui PBB

29 September 1945
Tentara Sekutu AFNEI ( Allied Forces Netherland East Indies) dipimpin Sir Phillip Christison  mendarat di Tanjung Priok.

  Tugas AFNEI di Indonesia yaitu
1.      Melucuti senjata tentara Jepang dan mengembalikan ke negaranya
2.      Mengadili penjahat perang
3.      Membebaskan tawanan perang oleh Jepang
4.      Mengembalikan keadaan damai dan menyerahkan kepada pemerintahan sipil
.
Ternyata AFNEI diboncengi tentara Belanda ( NICA ) yang ingin bekuasa kembali di Indonesia, hal ini menimbulkan perlawanan rakyat di berbagai daerah
1.   Insiden Bendera di hotel Yamato Surabaya ( 19 September 1945)
2.   Pertempuran 10 November di Surabaya ( 10 November 1945)
3.   Pertempuran Medan Area (10 Desember 1945)
4.   Peristiwa Merah Putih Manado (14 Februari 1946)
5.   Bandung Lautan Api (23 Maret 1946)
6.   Peristiwa Merah Putih di Biak-Papua Barat ( 14 Maret 1948)

Selain Perlawanan fisik/ senjata, Indonesia juga menempuh perjuangan melalui Diplomasi / Perundingan


10 Feb 1946      Perundingan Indonesia  - Belanda
Perundingan ini gagal karena :
Belanda tetap memegang pernyataan Ratu Yuliana, Bahwa Indonesia dijadikan negara kesemakmuran Belanda

10 Nov 1946  PERUNDINGAN LINGGARJATI
Diprakarsai oleh Inggris
Delegasi Indonesia : PM Sutan Syahrir
Hasil :
1.    Pembentukan Uni Indonesia- Belanda
2.    Indonesia berbentuk NIS / RIS (Republik Indonesia Serikat)
3.    Belanda mengakui secara  de facto wilayah Indonesia
4.    Wilayah Indonesia meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura

Akibatnya Perundingan linggarjati :
·         Wilayah Indonesia menjadi berkurang
·         NKRI terpecah-pecah, hal ini disengaja  Belanda untuk membuat Indonesia lemah
·         Kabinet Sutan Syahrir Jatuh

Tanggal 20 Juli 1947, Belanda secara sefihak menyatakan tidak lagi mengakui hasil perundingan linggarjati , kemudian tanggal 21 Juli 1947 terjadi Agresi militer Belanda 1)

21 JULI 1947  Agresi Militer Belanda I
 Artinya Belanda menyerang Wilayah RIS
Akibat agresi Militer Belanda I di dunia Internasional
Ø Belanda mendapat kecaman keras dari Dunia Internasional
Ø India dan Australia mengajukan Resolusi ke Dewan Keamanan PBB, agar masalah Indonesia- Belanda dibahas di Dewan Keamanan PBB
Ø PBB membentuk Komisi Jasa Baik / Comitee of Good Offices dengan nama  Komisi Tiga Negara ( KTN).............( Australia, Belgia, AS)
Indonesia memilih Australia sebagai anggota KTN, Belanda memilih  Belgia, dan Dewan keamanan PBB menunjuk AS.
KTN memutuskan utk segera mengadakan perundingan ( Perundingan Renville)


Des’47- Jan’48  PERUNDINGAN RENVILLE , Diprakarsai oleh KTN di atas kapal Renville (AS)
Delegasi Indonesia diwakili : PM Amir Syarifuddin
Hasil : sangat Merugikan Indonesia.
Ø  Wilayah indonesia dikurangi Garis Van Mook ( Yaitu wilayah RIS dikurangi daerah-daerah yang diduduku Belanda dalam Agresi Militer I
Ø  Belanda membentuk negara Federal (BFO) al : Negara Pasundan, Negara Jawa Barat...dll, tujuannya untuk memecah belah kesatuan RI

Akibat Perundingan Renville bagi bangsa Indonesia :
·         Kabinet Amir Syarifuddin jatuh,digantikan Kabinet Hatta (Kelak karena hal ini  Amir Syarifuddin melakukan pemberontakan yang dikenal dgn Pemberontakan PKI Madiun )
·         Wilayah Indonesia semakin berkurang

Belanda kembali lagi mengingkari Hasil perundingan renville dan menyerang wilayah RI
19 Maret 1948  Agresi Militer Belanda II
Akibat agresi Militer Belanda II
®   Ibu kota RI (Jogjakarta) dikuasai Belanda
®   Presiden,wakil Presiden, dan menteri kabinet ditawan Belanda.
(Presiden Soekarno diasingkan di Prapat Sum-Ut, Wapres Hatta ditawan di Bangka )

Namun pemerintah sempat memberi mandat kepada Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia) di Bukittinggi, Sumatera Barat ,hal ini membuktikan pada dunia Internasional bahwa Pemerintahan RI masih ada..

Reaksi Bangsa Indonesia dan dunia Internasional
Ø  Perlawanan Fisik , 1 Maret 1949 Melakukan   SERANGAN OEMOEM  1 MARET  dipimpin oleh Letkol Soeharto bekerjasama dengan Sultan HB IX, Utk menunjukkan pada Dunia Internasional bahwa TNI masih ada.TNI  berhasil menguasai Jogjakarta selama 6 Jam.
Ø  Belanda mendapat kecaman keras Dunia Internasional, Bahkan AS yang sebelumnya selalu berpihak pd Belanda, berubah sikap mengancam Belanda
Ø  Dewan keamanan PBB mengeluarkan resolusi agar  Indonesia-Belanda menghentikan operasi militer dan mengadakan perundingan.
Ø  Komisi Tiga Negara (KTN) diubah namanya menjadi UNCI (United Nations Commisions for Indonesia) untuk memprakarsai perundingan berikutnya
                                                                      

17 April – 7 Mei 1949   PERUNDINGAN  ROEM – ROIJEN
  Diprakarsai oleh UNCI   (wakil : Merle Cohran)
Delegasi Indonesia: Moh. Roem    Belanda : Van Roijen
            .                                                       
   Hasil Perundingan :
1.  Pemulihan pemerintahan RI, Tawanan dibebaskan
2.  RI bagian dari Negara Indonesia Serikat (NIS)
3.  Akan diadakan Perundingan Meja Bundar (KMB)
Pada saat itu Situasi dalam negeri Indonesia sedang kacau karena Pemberontakan PKI Madiun dan DI/ TII
                           Foto Eksekusi Pemimpin DI/TII KartoSoewirjo

KONFRENSI  INTER -  INDONESIA
Sebelum diadakan KMB,  RI melakukan pendekatan dengan negara-negara Federal  utk menentukan sikap bersama dalam menghadapi Belanda di  KMB

Agst – 2 November 1949 : KONFRENSI MEJA BUNDAR (KMB)
 RI : Moh. Hatta , BFO : Sultan Hamid II  ,Belanda : Van Marseveen , Mediator :  UNCI
    
Hasil  :   PIAGAM  PENGAKUAN  KEDAULATAN
1.               Kerajaan belanda mengakui Kedaulatan RI secara de facto dan de jure  (akibatnya maka Belanda harus keluar dari RI )
2.               Wilayah RIS terdiri atas 15 negara bagian/federal
3.               Masalah Irian Barat ditangguhkan 1 tahun setelah kedaulatan RIS
4.               Indonesia harus mengganti kerugian akibat perang.

27 Desenber 1949 – BELANDA  SECARA  RESMI  MENGAKUI  KEDAULATAN   RI
Penandatanganan Piagam Pengakuan Kedaulatan dilakukan di dua tempat secara besamaan
Di Belanda : Ratu Juliana  - Moh. Hatta
Di Indonesia  : Lovink  - Sultan HB IX


Tidak ada komentar:

Posting Komentar