Kisah nyata
yang pada bulan Januari 1949, melibatkan seorang anak laki-laki berusia 13
tahun bernama Robbie yang tinggal bersama kedua orangtuanya di Mt. Rainier. Robbie sangat akrab dengan bibinya yang
seringkali mengunjungi keluarga mereka dari St. Louis, Mo. Bibinya itu seorang
medium yang biasa berhubungan dengan dunia roh. Bibinya itu membangkitkan minat
Robbie dan mengajarinya bagaimana bermain jaelangkung.
Fenomena
ganjil mulai terjadi pada tanggal 10 Januari 1949. Keluarga tersebut mendengar
bunyi cakaran di dinding-dinding, tetapi para petugas tidak mendapati adanya
binatang maupun serangga pengganggu. Barang-barang bergerak dengan sendirinya:
meja akan terbalik, kursi akan bergerak melintasi ruangan, jambangan akan
terbang di udara dan lukisan Kristus akan bergetar. Malam hari, Robbie
merasakan cakaran-cakaran di tempat tidurnya; kerap kali ia diganggu
mimpi-mimpi buruk.
Sesudah kematian
bibinya yang tiba-tiba pada tanggal 26 Januari, Robbie terus bermain
jaelangkung untuk berkomunikasi dengannya dan dengan roh-roh lainnya. Fenomena
ganjil juga terus berlanjut. Di samping itu, perangai Robbie berubah - ia
menjadi kacau, gelisah dan cepat marah.
Keluarganya
membawa Robbie ke Klinik Kejiwaan Universitas Maryland untuk menjalani
pemeriksaan. Setelah dua rangkaian pemeriksaan, tak ditemukan suatupun yang abnormal..
Robbie dan
kedua orangtuanya menemui Pastor Hughes dari Gereja Katolik St Yakobus di Mt.
Rainier. Sementara bertanya jawab dengan Robbie, Pastor Hughes melihat telepon
dan benda-benda lain dalam kamar kerjanya bergerak dengan sendirinya. Robbie
juga melontarkan kata-kata jorok dan hujat pada imam dalam suara yang aneh,
seperti suara roh jahat. Ruangan menjadi ngeri serta menyeramkan. Pastor Hughes
yakin bahwa Robbie kerasukan setan. Setelah mempelajari fakta dan juga catatan
kesehatan yang ada, Kardinal O'Boyle menyetujui dilakukannya eksorsisme.
Robbie dibawa
ke Rumah Sakit Georgetown di mana Pastor Hughes memulai ritual eksorsisme. Anak
laki-laki itu menjadi buas, meludah dan muntah-muntah. Ia melontarkan kata-kata
jorok dan hujat kepada Pastor Hughes. Walau dibelenggu di atas tempat tidur,
Robbie berhasil melepaskan diri dan mencabut sebuah pegas logam yang ia
cambukkan kepada Pastor Hughes dari bahu kiri hingga ke pergelangan tangannya.
Dibutuhkan seratus jahitan guna menutup luka menganga di tubuh imam. Robbie
tampak tenang setelah melakukan serangan ini, tak ingat akan aniaya yang ia
lakukan. Robbie dilepaskan dan dihantar pulang.
Peristiwa aneh
segera terjadi kembali di rumah mereka. Suatu malam, ketika Robbie sedang
merapikan tempat tidurnya, tiba-tiba ia menjerit. Suatu kata berdarah telah
digoreskan pada dadanya:
Sepupunya,
seorang mahasiswi di Universitas St Louis, membicarakan hal tersebut kepada
salah seorang imam professor, Pastor Bishop, S.J. Imam kemudian menghubungi
salah seorang sahabatnya, Pastor Bowdern, S.J., imam dari Gereja St Fransiskus
Xaverius.
Kedua imam dan seorang frater Yesuit pergi mewawancarai Robbie pada
tanggal 9 Maret 1949. Mereka melihat cakaran zig-zag berdarah pada dada anak
itu. Mereka mendengar bunyi-bunyi cakaran. Mereka melihat sebuah lemari buku
yang besar bergerak dan berputar dengan sendirinya, dan sebuah bangku bergerak
melintasi ruangan. Tempat tidur Robbie bergoncang sementara ia berbaring di
atasnya. Ia mencecarkan kata-kata jorok dan hujat kepada mereka. Para imam ini
tahu bahwa mereka sedang berhadapan dengan si jahat.
Mereka
mengajukan permohonan kepada Kardinal Ritter agar diijinkan melakukan
eksorsisme. Setelah memeriksa semua bukti yang ada termasuk hasil pemeriksaan
medis dan psikiatris, Bapa Kardinal mengabulkan permohonan mereka pada tanggal
16 Maret.
Sementara para
imam memulai Ritus Eksorsisme, Robbie menjadi buas. Ia mengeluarkan suara
lolongan dan geraman. Ranjang bergoncang turun naik. Di dadanya muncul
cakaran-cakaran berdarah dengan kata-kata neraka dan iblis, dan bahkan gambar
setan. Robbie meludahi para imam sementara ia mencecarkan kata-kata jorok dan
hujat, sembari sesekali tertawa keji.
Demi
keselamatannya sendiri dan keluarga, Robbie kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit
Alexian Brothers dan ditempatkan dalam bangsal sakit jiwa. Pastor Bowdern terus
melanjutkan eksorsisme. Dengan persetujuan keluarga, Robbie dibaptis Katolik.
Ketika Pastor Bowdern berusaha memberinya Komuni Kudus-nya yang Pertama, lima
kali Robbi meludahi Hosti Kudus; maka mereka berhenti untuk mendaraskan
Rosario, dan pada akhirnya Robbie menyambut Ekaristi Kudus.
Pada tanggal
18 April, Senin Paskah, eksorsisme mencapai puncaknya. Sementara Pastor Bowdern
melanjutkan ritual, setan mengenali kehadiran Malaikat Agung St Mikhael; roh
jahat itu dihalau keluar dari Robbie. Suatu suara seperti ledakan terdengar
menggema di seluruh rumah sakit. Setelah segala aniaya roh jahat ini, Robbie
sama sekali tak ingat akan peristiwa kerasukan setan ini, kecuali penampakan St
Mikhael. Yang menarik, The Washington Post pada tanggal 20 Agustus 1949 memuat
berita di halaman depan dengan judul, “Imam Membebaskan Seorang Anak Mt.
Rainier yang Dilaporkan Berada dalam Cengkeraman Iblis.”
Sudah pasti,
kisah ini amat menyeramkan, namun demikian semua itu tak dapat dibandingkan
dengan kengerian sesungguhnya atas kehadiran nyata roh jahat dalam fenomena
kerasukan setan.
Berjaga-jagalah!
Jauhi segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu gaib, termasuk jaelangkung.
Gunakanlah perlengkapan senjata kudus yang melindungi kita dari yang jahat,
yaitu doa, Misa, Komuni Kudus, taat pada perintah Allah dan ajaran-ajaran
Gereja, serta kerap menerima Sakramen Tobat. Jika kita mengandalkan
perlengkapan senjata kudus ini demi mendapatkan rahmat-rahmat Tuhan, maka
kita tak perlu khawatir: kasih Tuhan akan senantiasa menang atas yang jahat.
Mengenai Ciri-ciri/tanda-tanda orang kesurupan dan hal-hal yang perlu dihindari saat berhadapan dengan setan yang merasuki seseorang, silahkan baca : Hasil wawancara dengan Pastor Gabriele Amort, Pakar eksorsisme Gereja Katholik. Atau Silahkan Klik: Eksorsisme : Ciri-Ciri Kesurupan
Mengenai Ciri-ciri/tanda-tanda orang kesurupan dan hal-hal yang perlu dihindari saat berhadapan dengan setan yang merasuki seseorang, silahkan baca : Hasil wawancara dengan Pastor Gabriele Amort, Pakar eksorsisme Gereja Katholik. Atau Silahkan Klik: Eksorsisme : Ciri-Ciri Kesurupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar